Mengawang ,terjerembab dalam kebisuan
Kau, diam dengan senyuman datar tanpa makna
Terseok, aku mecoba menapak bayangmu
Tersadar, kau pergi tanpa kata
Kucoba berteriak dengan sisa pita suara
Tertoleh kau, mengulurkan sebelah tangan
Menatap ,seolah penuh rasa iba
Memerah mata ku menatapmu nanar
Mencoba ku raih tangan mu
Dan aku berteriak !!
Tak sanggup ternyata tanganku menyentuhnya
Aku bagai tiada
Atau kau yang tiada ?
Tergugu penuh kehampaan adanya
Kau hanya menatap dingin tanpa makna
Tatapan yang dulu penuh kehangatan itu
Seakan tak pernah berbekas di sudutpun itu
dan akhirnya kau kembali melangkah pergi
tanpa kau sadari aku menangis terperi
seakan kau pikir aku tak membutuhkanmu. Seakan kau anggap aku mampu lakukan semuanya tanpamu. seakan kau yang lebih membutuhkanku. Seakan semua ucapanku hanya agin lalu. Seakan semua yang ku kata tak berharga di mata mu. Terlalu menyakitkan untukku jika aku boleh berkata. Kau yang selalu kebal dengan sindiran dan kecaman. Hingga aku tak mampu menggapaimu. Hingga aku tak bisa meraihmu. Hingga aku tak bisa merasuki mu. Aku sangat membutuhkanmu. Namun kau tak mau menyadari hal itu. Mengerti aku sedikitpun kau abai. Aku cukup lelah. Aku cukup sadar. Aku cukup menangis tanpa suara. Abaikan aku saja. Acuhkan aku saja. Tinggalkan aku saja. Lupakan aku saja. Hapus aku saja. Aku mencoba mengerti. Aku mencoba pahami.