Begitu besar cinta, begitu singkat waktu, begitu besar kecewa, lalu tak ada hal
selain menunggu pertandingan berikutnya, lalu bergembira lagi. Sepak bola adalah
satu-satunya cinta yang tak bersyarat di dunia ini.
Bagi sebagian sahabat perempuanku, lapangan bola dan warna-warninya adalah
lukisan, pertandingan bola bak konser, dengan pemain sebagai musisi dan para
penonton sebagai backing vocal. Integritas pemain, daya juang, dan sportivitas,
mereka perhatikan. Slogan, lagu-lagu penyemangat, dan pada iklan apa saja pemain
kesayangannya telah tampil, adalah detail yang sering terlewatkan penonton pria.
Mereka mencintai sebuah tim.karena alasan-alasan yang lebih romantik dan intelek ketimbang sebuah gol.
Gol adalah penting tapi bukan ukuran kesetiaan pada tim.
Cinta sepak bola, adalah cinta buta yang paling menyenangkan.
Semua hal ada dalam sepak bola. Trompet memekakkan, kembang api yang
ditembakkan, dan api suar yang dilambai-lambaikan dari atas pagar pembatas oleh
lelaki kurus tak berbaju itu adalah perayaan kegembiraan. Bendera raksasa yang
berkibar-kibar adalah psikologi. Mars penyemangat yang gegap gempita adalah seni.
Orang- orang yang duduk di podium kehormatan—di tempat paling nyaman
menonton bola—adalah politik, dan orang-orang berdasi yang sibuk dengan telepon
genggamnya di belakang jajaran politisi itu adalah bisnis.
That’s why I really really love football 🙂
*ku-kutip dari buku Sebelas Patriot – Andrea Hirata
*kutulis dini hari setelah Real Madrid dikalahkan Bayern Muenchen dalam leg ke dua semifinal Liga Champion 2012
wahahaa, dahsyat kali kau ini 😀
cinta kau artikan dengan bola
*jujur itu pilihan katanya menarik
bukan saya 😀 itu bang andrea yang bikin 😀 saya cuma men-share aja siiih
lagi demam football hehehehehe
enggak yeeee. aku udh cinta bola sejaaakk …… SD mungkin :3 hahaha