aku rindu;
remang kilaunya memburai
sepersekian hari jam detik milisekon
cuma kamu yang mengerti
aku juga;
melaju aksara tanpa temu
rindu itu
belum padam, Kasih
abadi.
aku rindu;
remang kilaunya memburai
sepersekian hari jam detik milisekon
cuma kamu yang mengerti
aku juga;
melaju aksara tanpa temu
rindu itu
belum padam, Kasih
abadi.
Ternyata aku cuma punya 2 buku puisi ini. Kebanyakan buku puisi, aku pinjam dari perpustakaan.
Hujan Bulan Juni, kurasa masih jadi buku beliau yang terlaris. Ya, kan?
Nah buku itu, aku masih inget banget ceritanya.
Buku puisi Hujan Bulan Juni ini, aku nggak beli sendiri. Seorang teman, sebut saja H, memberikannya padaku. Awalnya, H tanya ke aku apa puisinya Pak Sapardi bagus menurutku? Bagus bangetlah, kujawab. Kebetulan waktu itu aku sudah punya novel Hujan Bulan Juni, jadi aku juga bilang ke dia ceritanya tentang apa. Ternyata selidik punya selidik, dia mau belikan buat gebetannya XD
Beberapa hari setelah itu, dia tanya ke aku lagi. “Pi, mau enggak aku kasih buku puisi Hujan Bulan Juni?” Ya jelas aku maulah. Dikasihlah buku puisi dan novelnya ke aku. Dapet 2 ! Hahaha.
Ternyata, gebetannya lagi naksir buku lain, bukan buku itu padahal dia udah telanjur beli. LoL 😀